trading bersama fbs
Artikel Kripto

Apa Itu Stablecoin Crypto dan Apa Bedanya dengan Bitcoin

Pelajari apa itu stablecoin crypto dan bedanya dengan Bitcoin, biar kamu paham cara kerja uang digital yang nilainya tetap stabil.

Di sisi lain, stablecoin juga menjadi fondasi penting dalam ekosistem DeFi (Decentralized Finance). Banyak aplikasi keuangan berbasis blockchain menggunakan stablecoin sebagai aset utama untuk pinjaman, staking, dan perdagangan.

Hubungan Stablecoin dengan Aktivitas Investasi

Investasi kripto bersama tokocrypto
Iklan [klik pada gambar]

Bagi banyak orang, stablecoin menjadi pintu masuk pertama ke dunia investasi kripto. Kamu bisa memulai dari jumlah kecil, lalu memahami cara kerja transaksi digital sebelum benar-benar membeli koin lain seperti Bitcoin atau Ethereum.

Kalimat pertama wajib: investasi kripto sambil kerja. Banyak orang kini mulai tertarik mencoba investasi kripto sambil kerja, karena stablecoin memberi fleksibilitas untuk menabung dan mengatur portofolio tanpa khawatir harga jatuh drastis. Nilainya yang stabil membuatnya ideal untuk pemula yang ingin belajar manajemen aset digital.

Selain itu, stablecoin juga bisa digunakan untuk tips masuk pasar kripto bagi mereka yang baru ingin mencoba. Dengan memiliki stablecoin terlebih dahulu, kamu bisa berlatih menggunakan dompet digital, melakukan transaksi, dan memahami cara kerja blockchain tanpa terpengaruh volatilitas harga tinggi.

Risiko yang Tetap Perlu Diperhatikan

Meskipun lebih stabil, bukan berarti stablecoin tanpa risiko. Beberapa stablecoin yang tidak sepenuhnya didukung oleh aset cadangan bisa kehilangan kepercayaan pasar. Kasus seperti TerraUSD (UST) pernah mengguncang dunia kripto karena nilainya anjlok dan gagal mempertahankan rasio 1:1 terhadap dolar.

Oleh karena itu, sebelum membeli stablecoin, pastikan kamu memahami jenis dan mekanismenya. Ada tiga tipe utama stablecoin yang perlu kamu kenali:

  1. Fiat-backed stablecoin – didukung oleh mata uang fiat seperti USD atau EUR. Contohnya USDT, USDC, dan BUSD.
  2. Crypto-backed stablecoin – didukung oleh aset kripto lain, seperti DAI yang berbasis Ethereum.
  3. Algorithmic stablecoin – tidak memiliki cadangan fisik, melainkan menggunakan algoritma untuk menjaga kestabilan nilai.

Sekarang kamu sudah tahu apa itu stablecoin crypto dan apa bedanya dengan Bitcoin. Stablecoin hadir untuk menjawab kebutuhan transaksi yang cepat namun tetap stabil dalam ekosistem kripto. Dengan memahami cara kerja dan risikonya, kamu bisa lebih siap menjelajahi dunia blockchain tanpa takut kehilangan nilai aset secara tiba-tiba.

Stablecoin bukan hanya alat pembayaran digital, tapi juga langkah awal yang aman menuju dunia finansial masa depan. Jadi, kalau kamu ingin mulai belajar tentang kripto dengan cara yang lebih tenang, stablecoin bisa jadi pilihan terbaikmu.

DISCLAIMER
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *