Meskipun demikian, pada Jumat, Indeks Dolar AS (DXY) sedikit melemah ke 103,65, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi dalam 10 minggu di 103,87. Penurunan ini memberikan kesempatan bagi Poundsterling untuk menguat, terutama karena para pelaku pasar mulai memperhitungkan kemungkinan bahwa Federal Reserve (Fed) akan melakukan pemangkasan suku bunga secara bertahap.
Analisis Teknis Poundsterling
Dari sudut pandang teknis, Poundsterling menemukan minat beli yang kuat di sekitar level support psikologis 1,3000. GBP/USD sempat mengalami penguatan setelah mencapai Exponential Moving Average (EMA) 100 hari, yang berada di sekitar 1,2990. Indikator Relative Strength Index (RSI) 14 hari juga kembali ke kisaran 40-60, mengindikasikan bahwa minat beli telah meningkat.
Ke depannya, garis tren menanjak dari titik terendah 22 April di 1,2300 akan menjadi zona support utama bagi para pembeli Poundsterling di level 1,2920. Di sisi lain, resistensi utama bagi Poundsterling berada di sekitar EMA 20 hari di level 1,3120.
Kesimpulan
Poundsterling berhasil mencatatkan penguatan yang solid berkat data Penjualan Ritel Inggris yang lebih baik dari perkiraan. Data ini memberikan sinyal positif bagi perekonomian Inggris, meskipun tantangan dari inflasi dan kebijakan suku bunga masih ada. Dengan dolar AS yang menghadapi ketidakpastian terkait kebijakan Fed, Poundsterling mungkin masih memiliki ruang untuk bergerak lebih tinggi, terutama jika data ekonomi Inggris terus menunjukkan kekuatan yang konsisten.
Namun, para pelaku pasar harus tetap waspada terhadap perkembangan lebih lanjut dalam kebijakan suku bunga, baik dari BoE maupun Fed, yang dapat mempengaruhi arah pergerakan GBP/USD dalam waktu dekat.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.
