Jemarimu.id – Dalam dunia investasi kripto, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) sering kali dianggap sebagai pendekatan yang aman dan efektif, terutama bagi investor jangka panjang. Namun, ketika market kripto sedang mengalami tren penurunan atau bearish, kita perlu berpikir dua kali sebelum terus menerapkan strategi ini. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang risiko DCA pada market kripto yang sedang turun, sehingga kita bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan tidak sekadar mengikuti tren.
Pengertian DCA dan Mengapa Banyak Orang Menggunakannya
Sebelum membahas risiko, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian DCA. Dollar Cost Averaging adalah strategi investasi di mana kita membeli aset secara rutin dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan kondisi pasar. Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengurangi risiko volatilitas harga dengan menyebar pembelian dalam jangka waktu tertentu.
Di market kripto yang terkenal dengan fluktuasi tajamnya, strategi ini banyak disukai karena memberikan rasa aman. Kita tidak perlu menebak kapan waktu terbaik untuk masuk, cukup konsisten membeli, dan membiarkan waktu yang bekerja.
Namun, strategi ini tidak sepenuhnya bebas risiko. Terutama saat market sedang dalam tren penurunan panjang, risiko DCA pada market kripto bisa jauh lebih besar dari yang kita bayangkan.
1. Risiko Menjebak Diri di Bear Market Berkepanjangan
Salah satu risiko DCA pada market kripto yang paling utama adalah kita bisa terjebak dalam bear market yang berkepanjangan. Ketika harga terus turun dalam waktu lama, akumulasi pembelian kita justru akan menumpuk di level harga yang masih bisa terus jatuh. Ini bisa membuat nilai portofolio kita turun drastis, meski kita merasa sedang “membeli diskon”.
Kripto seperti Bitcoin memang pernah bangkit setelah turun dalam, tapi tidak semua aset kripto memiliki fundamental yang kuat. Banyak altcoin yang setelah turun, tidak pernah kembali ke harga tertingginya. Jika kita terus DCA pada proyek kripto yang kurang solid, kita hanya akan memperbesar kerugian.
2. Ilusi Harga Rata-Rata yang Menyesatkan
Konsep DCA memang mengandalkan rata-rata harga beli, tapi dalam kondisi pasar turun terus-menerus, rata-rata harga ini bisa menyesatkan. Misalnya, jika kita membeli aset kripto sebulan sekali selama 12 bulan di tengah tren turun, harga rata-rata beli kita akan lebih tinggi dari harga pasar saat ini. Ini membuat kita merasa rugi lebih besar dan bisa menurunkan kepercayaan diri dalam berinvestasi.
Padahal dalam psikologi trading, keyakinan dan mentalitas adalah modal penting. Jika kita terus melihat kerugian akibat strategi DCA yang tidak tepat waktu, bisa saja kita mulai meragukan strategi jangka panjang yang sebelumnya kita yakini.