Jemarimu.id – Dalam dunia blockchain dan kripto yang terus berkembang, keamanan menjadi aspek krusial yang tak bisa kita abaikan. Salah satu mekanisme konsensus yang kini semakin populer adalah Proof of Stake (PoS). Banyak orang bertanya, bagaimana cara kerja proof stake bisa menjaga jaringan tetap aman dari serangan dan manipulasi? Artikel ini akan menjawabnya dengan bahasa yang mudah kita pahami dan pendekatan praktis yang bisa kamu aplikasikan jika tertarik terjun ke dunia staking.
Apa Itu Proof of Stake?
Sebelum masuk lebih dalam ke cara kerja proof stake, penting untuk memahami definisinya terlebih dahulu. Proof of Stake adalah metode validasi transaksi pada blockchain yang tidak lagi mengandalkan proses penambangan (mining) seperti pada Bitcoin, tetapi menggunakan sistem kepemilikan aset kripto (staking) sebagai dasar pemilihan validator. Dengan kata lain, semakin banyak token yang kamu “kunci” dalam sistem, semakin besar kemungkinan kamu terpilih untuk memverifikasi transaksi dan mendapat imbalan.
Banyak orang menilai sistem ini lebih efisien dan ramah lingkungan daripada Proof of Work (PoW) karena tidak membutuhkan daya komputasi besar. Hal ini menjadi salah satu alasan Ethereum beralih ke PoS melalui pembaruan Ethereum 2.0.
Cara Kerja Proof Stake: Dari Token ke Keamanan
Lalu, bagaimana cara kerja proof stake dalam konteks menjaga keamanan jaringan? Ketika seseorang menjadi validator, mereka harus mempertaruhkan sejumlah token sebagai jaminan. Jika validator tersebut mencoba memanipulasi transaksi atau bertindak tidak jujur, maka sebagian atau seluruh token yang mereka staking bisa tersita (dikenal sebagai slashing). Mekanisme inilah yang menciptakan insentif kuat agar validator bertindak dengan integritas tinggi.
Dalam skema ini, keamanan jaringan bergantung pada jumlah total token yang orang stake. Semakin besar jumlah staking dari berbagai peserta jaringan, semakin tinggi pula biaya ekonomi untuk menyerang sistem. Artinya, untuk mengambil alih jaringan, seorang pelaku jahat harus memiliki mayoritas token dan mempertaruhkannya — sesuatu yang secara ekonomi tidak masuk akal karena bisa merugikan dirinya sendiri.
Selain itu, PoS juga menggunakan sistem pemilihan acak untuk menentukan siapa validator berikutnya, yang semakin mempersulit terjadinya monopoli atau koordinasi jahat dalam skala besar.
Mengapa Proof of Stake Lebih Aman?
Jika kita bandingkan dengan Proof of Work, PoS memiliki beberapa keunggulan dalam hal keamanan. PoW rentan terhadap serangan 51% yang dapat terjadi ketika satu entitas menguasai lebih dari setengah kekuatan komputasi jaringan. Sebaliknya, dalam PoS, untuk menyerang jaringan kamu harus memiliki lebih dari 50% total token yang mereka pertaruhkan, dan itu artinya kamu harus membeli dan mengunci aset dalam jumlah luar biasa besar.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.