Pasar saham Amerika masih tutup akibat libur nasional, sehingga arah perdagangan Asia tidak banyak terpengaruh oleh sentimen Wall Street.
Dolar, Obligasi, dan Emas
Pergerakan pasar valuta asing pada Selasa terpantau lesu. Euro bertahan di level $1,1706, sementara poundsterling stabil dekat titik tertinggi dua pekan di $1,3535. Yen menguat tipis ke level 147,31 per dolar menjelang lelang obligasi pemerintah Jepang yang penting.
Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap enam rival utama, berada di 97,717 — mendekati posisi terendah lima pekan. Kondisi ini mempertegas fenomena dolar melemah tekanan suku bunga yang terus menjadi perhatian pelaku pasar.
Di pasar obligasi, imbal hasil surat utang AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,251% pada awal sesi Asia. Namun, sorotan utama tetap pada emas yang mencatat rekor harga baru. Logam mulia ini diuntungkan dari pelemahan dolar serta meningkatnya ekspektasi penurunan biaya pinjaman.
Kenaikan harga emas menjadi refleksi kekhawatiran investor terhadap arah ekonomi Amerika. Jika pemangkasan suku bunga benar-benar dilakukan, emas berpotensi melanjutkan reli panjangnya.
Fenomena dolar melemah tekanan suku bunga kembali mendominasi dinamika pasar global. Investor menantikan kepastian arah kebijakan Federal Reserve yang sangat dipengaruhi data tenaga kerja dan inflasi. Dengan ketidakpastian yang masih tinggi, emas terus menjadi instrumen lindung nilai favorit.
Ke depan, pernyataan resmi bank sentral Amerika akan menjadi penentu sentimen, baik bagi pergerakan mata uang, obligasi, maupun bursa saham dunia. Sampai saat itu tiba, volatilitas diyakini tetap mewarnai perdagangan global.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.