Jemarimu.id – Para ekonom memperkirakan Inggris akan mengalami penurunan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya. Hal ini terjadi setelah rilis data inflasi terbaru menunjukkan tekanan harga mulai mereda, khususnya di sektor jasa yang merupakan kontributor utama perekonomian Inggris. Dengan kondisi ini, Bank of England (BOE) diprediksi akan menyesuaikan kebijakan suku bunganya untuk merespons situasi ekonomi yang berkembang.
Inflasi Mereda, Suku Bunga Diprediksi Turun
Inflasi jasa yang turun di bawah ekspektasi pada bulan September menjadi salah satu indikator penting yang diikuti oleh BOE. Pertumbuhan upah yang melambat juga menjadi faktor yang turut meredakan tekanan inflasi. Pada pertemuan BOE bulan November nanti, para ekonom memperkirakan penurunan suku bunga sebesar seperempat poin persentase, diikuti dengan penurunan lebih lanjut pada bulan Desember.
Saat ini, suku bunga acuan BOE berada di level tertinggi dalam 16 tahun, yaitu 5,25%. Dengan adanya prediksi pemangkasan suku bunga, angka ini diperkirakan akan turun menjadi 4,5% di akhir tahun dan terus menurun hingga 3,5% pada Desember 2025. Namun, beberapa ekonom seperti dari Goldman Sachs memproyeksikan pemangkasan yang lebih agresif, dengan suku bunga mungkin mencapai 2,75% pada November tahun depan.
Anggaran Pemerintah yang Menjadi Kunci
Meski tekanan inflasi mulai mereda, para pelaku pasar masih menunggu pengumuman anggaran perdana dari pemerintahan Buruh yang dijadwalkan akhir bulan ini. Kebijakan fiskal yang diambil dalam anggaran tersebut akan sangat menentukan prospek ekonomi ke depan. Perdana Menteri Keir Starmer dan Menteri Keuangan Rachel Reeves telah memberikan sinyal bahwa anggaran ini akan menjadi perombakan besar untuk mengatasi tantangan ekonomi domestik, dengan fokus pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lambat.
Namun, beberapa ketidakpastian masih menyelimuti bagaimana konsolidasi fiskal ini akan dilakukan. Pemerintah telah menegaskan tidak akan menaikkan pajak penghasilan, pajak penjualan, atau pajak perusahaan, yang membuat opsi lain seperti pemotongan belanja atau stimulus sektor tertentu menjadi lebih penting. Jika kebijakan fiskal yang diumumkan lebih longgar, hal ini berpotensi memperlambat laju pemangkasan suku bunga oleh BOE.