fbs
Indikator Forex Trading Forex

Rumus Pivot Point Forex untuk Profit Maksimal

rumus pivot point forex

Jemarimu.id – Trading forex memerlukan strategi yang matang, dan salah satu alat yang sering trader gunakan adalah rumus Pivot Point. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menggunakan rumus Pivot Point untuk mencapai profit maksimal dalam trading forex. Pivot Point adalah indikator teknikal yang membantu trader mengidentifikasi level-level potensial untuk entry dan exit.

Dengan pemahaman yang baik tentang rumus ini, kita dapat meningkatkan akurasi prediksi pergerakan harga, sehingga memaksimalkan potensi keuntungan. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana penerapan rumus Pivot Point dapat menjadi kunci kesuksesan dalam trading forex.

Apa Itu Pivot Point?

Rumus pivot point adalah sebuah formula matematika yang menghitung level harga penting dari harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Ini membantu kita untuk memprediksi pergerakan harga pada sesi berikutnya dan menentukan level support dan resistance. Terdapat beberapa jenis rumus pivot point, seperti rumus standar, rumus Fibonacci, dan rumus De Mark.

Untuk menghitung rumus pivot point, trader perlu mengetahui harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan pada periode sebelumnya. Kemudian, trader dapat menggunakan formula matematika yang sesuai untuk menghitung level harga penting. Beberapa platform trading forex menyediakan kalkulator pivot point yang memudahkan kita dalam menghitung level harga penting.

Dalam pivot point terdapat tiga level utama, yaitu level pivot point, level support 1, 2, dan 3, dan level resistance 1, 2, dan 3. Level pivot point adalah level harga penting yang menjadi titik perpotongan antara level support dan resistance. Level support 1, 2, dan 3 adalah level harga di bawah pivot point yang menjadi area support bagi harga pasar. Sebaliknya, level resistance 1, 2, dan 3 adalah level harga di atas pivot point yang menjadi area resistance bagi harga pasar.

Menggunakan rumus pivot point dalam trading forex cukup mudah. Trader dapat menentukan level support dan resistance dengan memperhatikan level pivot point dan level support dan resistance lainnya. Trader dapat memasuki posisi beli saat harga mencapai level support dan memasuki posisi jual saat harga mencapai level resistance. Atau trader juga dapat menunggu harga memantul dari level support atau resistance sebelum memasuki posisi.

Apakah Pivot Point Terbukti Akurat?

Pivot point memang sering kita gunakan dalam trading forex, namun tidak dapat kita katakan sebagai metode yang 100% akurat. Seperti metode analisis teknikal lainnya, pivot point juga memiliki kelemahan dan tidak selalu benar dalam memprediksi pergerakan harga pasar. Oleh karena itu, trader harus menggunakan pivot point sebagai salah satu alat bantu dalam trading dan tidak selalu bergantung pada metode ini saja.

Dengan demikian, pivot point bisa menjadi salah satu alat bantu yang berguna bagi kita dalam memahami pergerakan harga pasar. Namun, kita harus memahami bahwa pivot point hanya salah satu dari banyak metode yang bisa kita gunakan dan harus kita gabungkan dengan analisis fundamental dan teknikal lainnya untuk membuat keputusan trading yang lebih baik.

Kelemahan

  • Subjektifitas dalam Penentuan Pivot Point: Pivot point tidak memiliki satu metode universal yang kita terima secara umum, sehingga beberapa trader dapat menentukan pivot point dengan cara yang berbeda. Ini membuat pivot point sangat subjektif dan mungkin kurang berguna bagi trader yang tidak memahami bagaimana pivot point kita tentukan.
  • Keakuratan yang Beragam: Keakuratan pivot point sangat bergantung pada bagaimana harga pasar bergerak. Dalam beberapa kasus, pivot point dapat memprediksi pergerakan harga dengan akurat, tetapi dalam kasus lain, pivot point dapat sangat salah.
  • Kurangnya Fleksibilitas: Pivot point tidak memperhitungkan perubahan dalam tren pasar dan kondisi pasar yang berubah. Oleh karena itu, pivot point sering kurang berguna bagi trader yang melakukan trading pada pasar yang sangat volatile.
  • Terlalu Bergantung pada Matematika: Pivot point sangat bergantung pada matematika dan angka, sehingga mungkin kurang berguna bagi trader yang lebih mengandalkan analisis fundamental dan teknikal. Pivot point juga tidak memperhitungkan faktor-faktor seperti rilis berita ekonomi dan politik yang dapat mempengaruhi pergerakan harga pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *