Jemarimu.id – Strategi scalping adalah salah satu cara yang efektif untuk menghasilkan profit, maka tidak heran jika orang fokus mencari indikator yang akurat untuk scalping. Scalping melibatkan pembukaan dan penutupan posisi dalam waktu singkat, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga kecil. Dalam upaya untuk mencapai keberhasilan dalam scalping, penting untuk menggunakan indikator yang tepat dan dapat kita andalkan. Kita tahu, scalping adalah pilihan umum para trader khususnya pemula.
Untuk menjawab persoalan tersebut, maka pada artikel ini kita akan membahas beberapa jenis indikator yang sangat efektif untuk scalping. Ini dapat membantu trader mengidentifikasi peluang perdagangan dengan cepat dan akurat.
Jenis-Jenis Indikator Akurat Untuk Scalping
Ada beberapa indikator yang secara umum telah dipakai para trader, termasuk para scalper yang selalu fokus pada eksekusi cepat. Indikator ini sangat terkenal karena tingkat keakuratan yang lebih tinggi dan mudah untuk mereka gunakan. Berikut jenis-jenis indikator yang akurat untuk scalping dalam trading forex.
1. Indikator Moving Average
Moving Average (MA) adalah salah satu indikator yang paling umum trader gunakan untuk scalping. MA dapat memberikan gambaran tentang tren harga dan membantu mengenali perubahan tren secara dini. Dalam scalping, penggunaan Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) sangat umum.
Beberapa periode Moving Average umum yang sering digunakan dalam scalping adalah 5, 10, 20, atau 50. Periode Moving Average yang lebih pendek cenderung memberikan sinyal yang lebih cepat tetapi juga lebih rentan terhadap noise pasar. Sementara itu, periode Moving Average yang lebih panjang dapat memberikan sinyal yang lebih lambat. Settingan ini lebih tahan terhadap fluktuasi harga yang kecil.
Berikut adalah contoh setting indikator Moving Average untuk scalping dengan menggunakan Exponential Moving Average (EMA):
- Periode EMA 1: 5
- Periode EMA 2: 10
- Tipe Moving Average: Exponential
- Penggunaan: Masuk buy ketika EMA 5 memotong EMA 10 dari bawah ke atas, dan sell ketika EMA 5 memotong EMA 10 dari atas ke bawah.
2. Indikator Bollinger Bands
Bollinger Bands adalah indikator populer yang terdiri dari tiga garis. Indikator ini dapat membantu trader scalping mengidentifikasi volatilitas pasar dan menentukan level support dan resistance.
Konsep dasar dari indikator Bollinger Bands melibatkan penggunaan tiga garis yang melacak pergerakan harga dalam kaitannya dengan volatilitas pasar. Indikator ini terdiri dari:
Garis Tengah (Middle Band)
Garis tengah adalah Simple Moving Average (SMA) dari harga penutupan selama periode waktu tertentu. Secara default, periode yang sering digunakan adalah 20, tetapi dapat disesuaikan sesuai kebutuhan trader. Garis tengah mewakili tren harga rata-rata dalam periode tersebut dan sering berfungsi sebagai level support atau resistance.
Upper Band (Garis Atas)
Upper Band adalah garis di atas garis tengah. Garis ini dihitung dengan menambahkan deviasi standar (standard deviation) dari harga penutupan selama periode yang sama dengan garis tengah. Deviasi standar adalah ukuran volatilitas pasar. Upper Band membantu mengidentifikasi level resistansi potensial.
Lower Band (Garis Bawah)
Lower Band adalah garis di bawah garis tengah. Perhitungannya melibatkan pengurangan deviasi standar dari harga penutupan selama periode yang sama dengan garis tengah. Lower Band membantu mengidentifikasi level support potensial.
Berikut adalah contoh setting indikator Bollinger Bands untuk scalping:
- Periode Bollinger Bands: 10
- Deviasi Standar: 1.5
- Tipe Moving Average: Simple Moving Average (SMA)
3. Indikator RSI (Relative Strength Index)
RSI adalah indikator oscilator yang dapat membantu trader mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold dalam pasar. Konsep dasar dari indikator RSI (Relative Strength Index) melibatkan pengukuran kekuatan atau kelemahan harga saat ini dan mengidentifikasi kondisi overbought (keadaan jenuh beli) dan oversold (keadaan jenuh jual). Indikator RSI umumnya trader gunakan dalam analisis teknis untuk membantu trader mengidentifikasi potensi pembalikan tren.
Berikut adalah contoh settingan RSI untuk scalping:
- Periode RSI: 9
- Level Overbought: 80
- Level Oversold: 20
- Filter Noise: Masuk buy saat RSI memotong level 50 dari bawah ke atas, dan sell saat RSI memotong level 50 dari atas ke bawah.