Jemarimu.id – Scalping adalah salah satu strategi yang sangat diminati dalam dunia trading forex. Dengan tujuan meraih profit dari pergerakan kecil harga, scalping memungkinkan trader untuk mendapatkan keuntungan secara lebih sering tanpa harus menunggu perubahan besar di pasar. Strategi ini cocok bagi mereka yang menginginkan hasil cepat dari usaha trading mereka.
Penerapan Strategi Scalping
Untuk mengimplementasikan scalping dalam trading forex, ada beberapa aturan dasar yang biasanya diikuti:
- Timeframe: Pilih timeframe yang sangat pendek, biasanya antara 1 menit hingga 15 menit. Ini memungkinkan trader untuk melihat pergerakan harga yang lebih cepat dan lebih sering. Pada timeframe ini, trader dapat mengidentifikasi peluang trading yang muncul dalam hitungan detik atau menit.
- Target Profit: Biasanya ditetapkan antara 5 hingga 10 pips. Dengan target yang kecil ini, trader bisa meraih profit lebih cepat dan lebih sering. Tujuan dari scalping adalah untuk menumpuk profit kecil-kecil yang jika dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu bisa menjadi angka yang signifikan.
- Jenis Analisis: Scalping lebih mengandalkan analisis teknikal karena efek fundamental seringkali tidak langsung terasa dalam pergerakan harga yang sangat pendek. Indikator teknikal seperti Moving Averages, RSI, atau Stochastics digunakan untuk membantu menentukan poin entry dan exit terbaik.
- Kondisi Trading: Pilih broker dengan spread rendah dan kondisi pasar yang memberikan pergerakan harga yang rapat dan akurat. Spread rendah sangat penting karena profit dalam scalping sangat kecil, dan spread tinggi bisa memakan sebagian besar profit yang diharapkan.
Trading dengan Strategi Scalping
Berikut adalah tiga tahap utama dalam scalping:
- Menentukan Arah Trend:
- Mengikuti trend adalah dasar dalam scalping. Menggunakan indikator seperti Moving Average (MA) bisa membantu. Misalnya, Exponential Moving Average (EMA) 200 dapat digunakan untuk menentukan apakah harga sedang naik atau turun. Pada chart NZD/USD, EMA 200 yang berada di bawah harga menunjukkan trend naik, memberikan sinyal untuk membuka posisi buy.
- Mencari Momentum Entry:
- Setelah mengetahui trend, langkah selanjutnya adalah mencari momen yang tepat untuk masuk pasar. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan oscillator seperti Commodity Channel Index (CCI) untuk menemukan momen ketika harga berada di posisi overbought atau oversold. Entry pada saat harga mulai membalik dari kondisi jenuh (overbought/oversold) sering menjadi titik masuk yang strategis.
- Mengatur Level Exit:
- Setelah posisi diambil, menentukan level exit sangat penting. Target profit di scalping biasanya kecil, sekitar 5-10 pips, dengan stop loss disesuaikan sesuai toleransi risiko. Dalam scalping, setiap pip sangat bernilai, sehingga menentukan exit dengan cermat adalah kunci untuk menjaga profit kecil dari menjadi loss.