Tapi strategi ini biasanya lebih cocok untuk pasar yang cenderung datar atau sideways. Kalau pasar sedang trending kuat, sinyal RSI bisa menyesatkan. Nah, di sinilah pentingnya kita mengenal konteks pasar sebelum memutuskan entry atau exit hanya berdasarkan RSI.
Mengenal Divergensi RSI
Selain level overbought dan oversold, kamu juga bisa memanfaatkan divergensi RSI. Divergensi terjadi saat arah RSI tidak sejalan dengan pergerakan harga. Misalnya, harga membentuk puncak yang lebih tinggi, tapi RSI malah membentuk puncak yang lebih rendah. Ini disebut bearish divergence dan bisa menandakan harga akan turun.
Sebaliknya, kalau harga membentuk lembah yang makin rendah, tetapi RSI malah membentuk lembah yang makin tinggi, itu namanya bullish divergence, yang biasanya menandakan harga akan naik. Dengan memperhatikan divergensi, kita bisa menangkap sinyal pembalikan tren lebih awal.
Namun, seperti biasa, kamu tetap perlu menggabungkan analisis RSI dengan indikator lainnya atau pola pergerakan harga agar hasil analisis lebih akurat.
Kesimpulan
Belajar cara membaca indikator RSI bisa jadi langkah awal yang sangat membantu dalam perjalanan trading kamu. Dengan memahami level jenuh beli, jenuh jual, dan pola divergensi, kita bisa lebih siap menghadapi pasar.
Tentu saja, jangan lupa bahwa kelemahan indikator forex seperti RSI tetap ada, terutama saat pasar tidak bergerak sesuai pola umum. Tapi jika kita menggabungkannya dengan alat analisis lain dan pengalaman, maka manfaat menggunakan indikator RSI akan terasa nyata dalam setiap keputusan trading.
Teruslah belajar dan berlatih membaca RSI agar kamu semakin percaya diri dalam setiap transaksi. Jadikan RSI sebagai bagian dari strategi trading kamu yang menyeluruh, dan bukan satu-satunya alat pengambilan keputusan.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.