Jemarimu.id – Nilai tukar mata uang suatu negara bersifat dinamis dan terus berubah berdasarkan banyak faktor. Dalam dunia perdagangan forex, memahami hal yang berpengaruh pada harga mata uang sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar mata uang.
1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antar Negara
Salah satu faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi nilai mata uang adalah perbedaan tingkat inflasi antar negara. Negara dengan inflasi rendah biasanya memiliki nilai tukar mata uang yang lebih kuat dibandingkan negara dengan inflasi tinggi. Ketika inflasi di suatu negara lebih rendah, daya beli mata uang tersebut lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. Misalnya, negara-negara seperti Jepang dan Jerman dikenal memiliki tingkat inflasi yang rendah di akhir abad ke-20, sehingga nilai tukar mata uang mereka tetap stabil dan bahkan mengalami apresiasi dibandingkan negara dengan inflasi lebih tinggi.
2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga juga menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada harga mata uang. Ketika bank sentral suatu negara menaikkan suku bunga, hal ini akan menarik investor asing karena mereka mengharapkan return yang lebih tinggi. Akibatnya, permintaan terhadap mata uang negara tersebut meningkat, dan nilai tukarnya menguat. Sebaliknya, jika suku bunga diturunkan, maka investor cenderung menarik dananya, sehingga menyebabkan pelemahan mata uang.
3. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan mencerminkan selisih antara ekspor dan impor suatu negara. Jika suatu negara mengalami defisit neraca perdagangan, artinya negara tersebut mengimpor lebih banyak barang daripada yang diekspor. Kondisi ini meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara lain dan melemahkan mata uang domestik. Sebaliknya, surplus perdagangan dapat memperkuat mata uang negara tersebut, karena ekspor yang lebih tinggi meningkatkan permintaan terhadap mata uang domestik.