trading bersama fbs
Berita Ekonomi

Inflasi Inggris Naik di April: Dampaknya terhadap Ekonomi dan Suku Bunga

Inflasi Inggris naik di April, memicu kekhawatiran ekonomi dan mempengaruhi arah kebijakan suku bunga Bank of England.

Jemarimu.id – Inflasi kembali menjadi perhatian utama di Inggris setelah muncul prediksi yang cukup kuat tentang potensi inflasi Inggris naik di bulan April. Sejumlah analis, ekonom, dan lembaga keuangan memperkirakan bahwa indeks harga konsumen (CPI) Inggris mengalami lonjakan signifikan pada bulan tersebut, naik dari 2,6% menjadi sekitar 3%. Kenaikan ini tentu menimbulkan berbagai konsekuensi bagi kebijakan moneter Bank of England (BoE), serta ekspektasi pasar terhadap arah suku bunga selanjutnya.

Kenaikan Musiman dan Dampak Harga Energi

Tradign kripto bersama exness
Iklan

Kita perlu memahami bahwa lonjakan inflasi pada bulan April bukanlah sesuatu yang tiba-tiba. Setiap tahun, bulan April memang dikenal sebagai periode yang “berisik” dari sisi data inflasi karena menjadi saat penyedia layanan publik menaikkan tarif tahunan mereka. Tahun ini, Ofgem, otoritas energi Inggris, kembali menaikkan batas harga kuartalannya menjadi £1.849, naik sekitar 6,4% dari kuartal sebelumnya. Dampak kenaikan ini langsung terasa dalam tagihan rumah tangga, terutama pada sektor energi dan utilitas.

Selain energi, sektor lain seperti air dan pajak kendaraan juga ikut menyumbang kenaikan inflasi. Bahkan, biaya komunikasi—terutama langganan internet dan telepon—mengalami lonjakan akibat penyesuaian tahunan oleh penyedia jasa. Semua ini memperkuat sinyal bahwa potensi inflasi Inggris naik di bulan April bukan hanya asumsi, tapi kemungkinan besar adalah kenyataan yang akan terlihat jelas dalam data resmi yang dirilis oleh Office for National Statistics (ONS).

BoE sendiri sudah memperkirakan bahwa inflasi akan kembali naik pada pertengahan tahun, bahkan bisa mencapai puncaknya di angka 3,7% sekitar bulan September, sebelum mulai menurun kembali ke target 2%. Namun, ada juga kekhawatiran bahwa harga beberapa layanan bisa terus meningkat lebih cepat dari yang diprediksi, membuat jalur inflasi lebih sulit dikendalikan.

Inflasi Jasa dan Pertumbuhan Upah yang Masih Jadi Sorotan

Selain harga energi, inflasi jasa menjadi indikator yang paling diawasi BoE. Sektor ini mencerminkan kondisi ekonomi domestik dan seringkali bersifat lebih stabil dari inflasi barang. Saat ini, BoE memperkirakan inflasi jasa berada di kisaran 5%. Namun beberapa analis memprediksi angka ini bisa sedikit lebih rendah, sekitar 4,7%–4,8%, dengan kemungkinan turun lebih lanjut ke 4,2% pada bulan Juni.

Faktor utama yang akan mendorong penurunan ini adalah stabilisasi harga sewa. Kenaikan sewa sosial tahun ini dibatasi di bawah 3%, dibanding hampir 8% tahun lalu. Selain itu, sewa properti pribadi yang baru juga menunjukkan tren pelambatan, yang berarti tekanan inflasi dari sektor perumahan bisa mulai mereda.

Namun tantangan tetap ada, terutama dalam hal pertumbuhan upah. Meskipun pasar tenaga kerja telah mulai mendingin, pertumbuhan upah tahunan masih tinggi, berada di kisaran 5,6%. Namun data tiga bulanan terbaru menunjukkan adanya perlambatan ke angka sekitar 3%, yang dianggap sebagai sinyal awal bahwa tekanan biaya dari sisi tenaga kerja mungkin mulai menurun. Jika tren ini berlanjut, maka potensi inflasi Inggris naik di bulan April bisa menjadi puncak sebelum mulai menurun dalam beberapa bulan ke depan.

DISCLAIMER
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *