Jemarimu.id – Pasar keuangan global tengah mencoba membaca arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat. Satu hal menjadi semakin jelas: ekspektasi terhadap penurunan suku bunga drastis sedang meningkat. Para pelaku pasar bertaruh bahwa Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga lebih agresif dari proyeksi resmi mereka. Sentimen ini muncul akibat spekulasi mengenai masa depan kepemimpinan di Federal Reserve. Jerome Powell disebut-sebut mungkin akan digantikan oleh tokoh yang lebih ramah terhadap pelonggaran moneter.
Dalam proyeksi terbarunya, Fed memprediksi akan ada tiga kali penurunan suku bunga masing-masing sebesar seperempat poin persentase hingga akhir 2026. Namun, pelaku pasar memiliki pandangan berbeda dari proyeksi resmi The Fed. Trader obligasi dan kontrak berjangka memperkirakan total penurunan suku bunga bisa mencapai 125 basis poin.
Trump dan Bayangan Pengganti Powell
Belum ada keputusan resmi dari Presiden Trump mengenai siapa yang akan menggantikan Powell, namun beberapa nama telah mencuat sebagai kandidat kuat. Di antaranya adalah Gubernur Fed Christopher Waller, mantan pejabat Fed Kevin Warsh, serta penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett. Beberapa dari mereka telah menunjukkan pandangan yang lebih mendukung kebijakan suku bunga rendah dan pengurangan tekanan moneter, yang selaras dengan narasi Trump soal “menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional.”
Di sisi lain, sejumlah analis memperingatkan agar tidak terlalu berharap pada perubahan kepemimpinan untuk mendorong penurunan suku bunga drastis. “Ketua Fed memang memiliki pengaruh besar, tetapi kebijakan ditentukan oleh konsensus 12 anggota komite,” ujar Mark Malek dari Siebert Financial. “Bahkan jika pengganti Powell lebih akomodatif, dia tetap harus mendapatkan dukungan dari mayoritas anggota.”
Ekspektasi Pasar dan Realitas Ekonomi
Ketimpangan antara proyeksi resmi Fed dan ekspektasi pasar tercermin dalam kontrak berjangka SOFR (Secured Overnight Financing Rate). Selisih antara kontrak Desember 2026 dan Desember 2025 mencapai level negatif tertinggi yang pernah tercatat. Ini menunjukkan bahwa investor memprediksi perlambatan ekonomi yang lebih dalam dari perkiraan awal.
Hal ini juga tercermin dalam kalimat Powell di hadapan Kongres bahwa kenaikan tarif baru dapat mendorong inflasi dalam jangka pendek, sehingga menyulitkan langkah pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Sentimen konsumen Amerika yang belum stabil menambah ketidakpastian terhadap arah kebijakan moneter mendatang.
Daftar Broker Forex
Daftar Market Kripto
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.