trading bersama fbs
Berita Ekonomi

Trump Tuding China Langgar Perjanjian Dagang, Pasar Bergejolak

Trump menuding China langgar perjanjian dagang, memicu gejolak pasar global dan kekhawatiran eskalasi perang dagang baru.

Jemarimu.id – Ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok kembali mencuat ke permukaan setelah Presiden Donald Trump menuduh China langgar perjanjian dagang yang telah mereka sepakati sebelumnya. Tuduhan ini muncul hanya beberapa minggu setelah kedua negara mengumumkan penangguhan sementara tarif sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan awal. Namun, ketidakpastian kembali membayangi pasar global setelah Trump mengunggah pernyataan keras melalui akun media sosialnya.

Dalam unggahannya, Trump menekankan bahwa China telah gagal menepati komitmen yang mereka sepakati bersama untuk menghentikan tarif balasan. Ia bahkan menyesalkan sikap “terlalu baik” yang ia ambil saat memutuskan untuk memberi ruang negosiasi kepada Beijing. “Begitulah salahnya menjadi Tuan ORANG BAIK!” tulis Trump dalam unggahannya di Truth Social. Pernyataan itu langsung mengguncang pasar saham dan membuat para investor khawatir akan mulainya kembali perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.

Kekecewaan AS: China Langgar Perjanjian Dagang

Trading bersama FBS
Iklan

Pemerintahan Trump menegaskan bahwa mereka telah memenuhi kewajiban dalam perjanjian itu, sementara mereka menilai Tiongkok gagal melakukan hal serupa. Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dalam wawancara dengan CNBC mengatakan bahwa “Amerika Serikat melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan, dan Tiongkok lamban dalam mematuhinya.” Ia menyebut pelanggaran ini sebagai sesuatu yang “tidak dapat dia terima dan harus segera tertangani.”

Tuduhan bahwa China langgar perjanjian dagang semakin kuat dengan pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyebut pembicaraan perdagangan saat ini “agak terhenti.” Keengganan Tiongkok untuk memenuhi ketentuan kesepakatan bisa menjadi langkah yang melemahkan upaya stabilisasi ekonomi global yang sempat tercapai.

Presiden Trump juga mengungkapkan bahwa sebelum kesepakatan itu mereka buat, Tiongkok mengalami tekanan ekonomi yang sangat besar akibat tarif tinggi dari Amerika Serikat. Menurutnya, banyak pabrik di China tutup dan situasi ekonomi dalam negeri mereka memburuk. Namun, karena tidak ingin melihat krisis berkepanjangan, ia memilih membuat kesepakatan cepat yang kini justru Beijing “khianati”.

Pasar Keuangan Reaktif, Sentimen Negatif Menguat

Reaksi pasar terhadap pernyataan Trump berlangsung cepat dan tajam. Harga saham berjangka langsung anjlok pada Jumat pagi. Ini mencerminkan kekhawatiran investor bahwa ketegangan antara AS dan China akan kembali mengganggu stabilitas ekonomi global. Analis menyebut bahwa situasi ini bisa memperpanjang masa ketidakpastian, terutama jika kedua negara kembali saling memberlakukan tarif baru.

Selain itu, indikator ekonomi domestik AS juga menunjukkan gejala perlambatan. Salah satu sinyalnya adalah penjualan rumah Amerika turun, yang memperlihatkan bahwa kepercayaan konsumen mulai goyah. Ini akibat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi jangka menengah. Pasar properti, yang selama ini menjadi pilar kekuatan ekonomi domestik, mulai menunjukkan tekanan.

DISCLAIMER
Investasi dan trading berisiko tinggi. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Keputusan investasi adalah tanggung jawab Anda. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *